Membangun Intergritas dan Karakter Pemimpin
untuk Remaja saat ini.
Kondisi
remaja saat ini dapat dikatakan cukup berbeda dengan remaja 30-40 tahun lalu.
Mengapa saya katakan demikian? Remaja pada zaman ini banyak terpengaruh oleh
perkembangannya dunia modern, khususnya remaja di Indonesia, budaya barat
sekarang cukup besar mempengaruhi pola hidup diremaja Indonesia.
Banyak
remaja saat ini banyak mengatakan kalau orang tua zaman sekarang itu
ketinggalan zaman, dikatakan seperti itu mungkin hanya karena mereka tidak mengerti
intenet dlsb. Padahal dilihat dari segi morilnya. Orang tua kita sesungguhnya
lebih memiliki karakter yang sangat bagus. Didikan serta perkembangan zaman
dulu masih murni tanpa ada tercemar dari budaya lain. Sehingga ketika orang tua
melihat budaya saat ini, banyak yang mengelus dada akibat perbedaan yang
terlalu mendasar dari segi perilaku, watak serta perasaan.
Karakter
anak muda zaman sekarang banyak terpengaruh
oleh banyak hal yang kurang baik, layaknya sebuah siaran televise yang
selalu menayangkan adegan-adegan antagonis, ada juga yang menayangkan sebuah
adegan kurang sopan. Sehingga dewasa ini mempengaruhi pemikiran anak muda zaman
sekarang. Apalagi yang menyaksikan adegan-adegan itu adalah seorang anak kecil
yang massih bisa dibilang polos. Mereka mungkin beranggapan apa yang mereka
lihat itu adalah sebuah perilaku yang tidak salah untuk mereka tirukan.
Dari
permasalahan ini, orang tua serta lingkungan dituntut mampu memberikan sebuah
ajaran yang dapat memberikan sebuah
didikan yang mengontrol perkembangan karakter seseorang. Seperti disebuah lembaga
pendidikan yang mencoba memberikan pendidikan karakterbagi siswa/I nya. Guna
untuk memperbaiki karakter muda yang telah terpengaruh oleh efek luar yang
berdampak negative.
Pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam
perjalanan perilaku seseorang. Pendidikan yang menekankan pada karakter lah
yang mampu menjadikan seseorang mempunyai karakter yang baik.
Dengan demikian, pendidikan tidak hanya sekedar menghasilkan manusia-manusia yang cerdas, namun juga manusia-manusia yang berkarakter baik. Selama ini, beban pendidikan di negara kita yang tergolong cukup berat telah membentuk anak-anak pada orientasi nilai semata. Para siswa sibuk mengejar target standar kelulusan minimal yang ditetapkan, tanpa peduli dengan cara apapun mereka mendapatkan nilai itu. Padahal, menurut peneliti Daniel Goleman, kecerdasan otak atau IQ hanya menyumbang 20 persen bagi kesuksesan hidup seseorang.
Pendidikan karakter sangatlah penting untuk menjawab
permasalahan bangsa kita sekarang ini. Pendidikan karakter mampu memajukan
peradaban Bangsa kita agar bisa semakin terdepan dengan SDM yang berilmu dan
berkarakter. Pendidikan karakter harus dimulai sejak dini. Tentu saja, keluarga
memegang peranan yang sangat besar dalam pembentukan karakter anak. Tapi,
bukankah akan lebih baik lagi jika ditopang dengan sistem pendidikan karakter
di sekolah-sekolah.
Pembentukan karakter sesungguhnya adalah masalah kebiasaan yang terus dilakukan. Membentuk siswa yang berkarakter bukan suatu upaya mudah dan cepat. Hal tersebut memerlukan upaya yang terus menerus dilakukan. Refleksi yang mendalam perlu dilakukan untuk membuat Moral Choice yang mampu ditindaklanjuti secara nyata sehingga menjadi hal yang reflektif. Diperlukan waktu panjang untuk membuat semua itu menjadi kebiasaan dan membentuk tabiat seseorang. Dengan demikian, pendidik harus menyuntikkan nilai-nilai moral terus menerus terhadap peserta didiknya sejak dini.
Pendidikan sedari dini lebih baik ditekankan kepada pendidikan karakter yang didalamnya termuat nilai-nilai moral terutama pada usia TK dan sekolah Dasar. Pendidik juga diharapkan mampu memotivasi anak didiknya agar menjadi manusia-manusia yang tangguh. Kita ambil contoh di Jepang dimana rakyatnya mempunyai karakter yang kuat. Anak-anak TK di Jepang menghabiskan waktu dengan beragam permainan yang ditujukan untuk menumbuhkan kepekaan sosial serta semangat kebersamaan.
Pembentukan karakter sesungguhnya adalah masalah kebiasaan yang terus dilakukan. Membentuk siswa yang berkarakter bukan suatu upaya mudah dan cepat. Hal tersebut memerlukan upaya yang terus menerus dilakukan. Refleksi yang mendalam perlu dilakukan untuk membuat Moral Choice yang mampu ditindaklanjuti secara nyata sehingga menjadi hal yang reflektif. Diperlukan waktu panjang untuk membuat semua itu menjadi kebiasaan dan membentuk tabiat seseorang. Dengan demikian, pendidik harus menyuntikkan nilai-nilai moral terus menerus terhadap peserta didiknya sejak dini.
Pendidikan sedari dini lebih baik ditekankan kepada pendidikan karakter yang didalamnya termuat nilai-nilai moral terutama pada usia TK dan sekolah Dasar. Pendidik juga diharapkan mampu memotivasi anak didiknya agar menjadi manusia-manusia yang tangguh. Kita ambil contoh di Jepang dimana rakyatnya mempunyai karakter yang kuat. Anak-anak TK di Jepang menghabiskan waktu dengan beragam permainan yang ditujukan untuk menumbuhkan kepekaan sosial serta semangat kebersamaan.
Begitupun dalam penyampaian materi pelajaran.
Penyampaian mata pelajaran moral tentang berbohong, pendekatan yang dilakukan
tidak dengan mendoktrin tentang pentingnya untuk berlaku jujur, namun dengan
mengajak anak-anak berdiskusi tentang akibat-akibat berbohong. Diskusi
interaktif perlu dibangun untuk melatih anak berani mengemukakan pendapat.
Selain itu, diskusi interaktif ini penting untuk membantu pemahaman siswa lebih
mendalam tentang hakekat pelajaran yang sedang dipelajari.
Dalam pelajaran IPA misalnya, kegiatan mempelajari pohon, siswa diarahkan untuk tidak hanya memahami pohon secara ilmiah, tetapi mereka diajak pula untuk menempatkan pohon sebagai bagian dari kehidupan sehari hari. Dengan konsep ini, siswa akan peduli dengan kondisi pohon di sekitarnya. Sebagai dampaknya, tidak ada penebangan liar. Ketika mengajarkan dinamika air, guru tidak saja mengajarkan konsep bahwa air mengalir dari tempat yang tinggi ke rendah, atau air mempunyai kekuatan yang bisa menghasilkan energi, tetapi empati siswa untuk menjaga kebersihan sumber-sumber air dan ekosistemnya adalah bentuk pembelajaran yang melengkapi inti pembelajaran sains. Begitupun dengan pelajaran-pelajaran lainnya.
Dalam pelajaran IPA misalnya, kegiatan mempelajari pohon, siswa diarahkan untuk tidak hanya memahami pohon secara ilmiah, tetapi mereka diajak pula untuk menempatkan pohon sebagai bagian dari kehidupan sehari hari. Dengan konsep ini, siswa akan peduli dengan kondisi pohon di sekitarnya. Sebagai dampaknya, tidak ada penebangan liar. Ketika mengajarkan dinamika air, guru tidak saja mengajarkan konsep bahwa air mengalir dari tempat yang tinggi ke rendah, atau air mempunyai kekuatan yang bisa menghasilkan energi, tetapi empati siswa untuk menjaga kebersihan sumber-sumber air dan ekosistemnya adalah bentuk pembelajaran yang melengkapi inti pembelajaran sains. Begitupun dengan pelajaran-pelajaran lainnya.
Keteladanan pendidik menjadi kunci keberhasilan
pendidikan karakter. Bagaimanapun, sang anak tentu saja akan memperhatikan apa
yang dicontohkan oleh para pendidiknya. Oleh karena itu, para pendidik harus
memberikan teladan yang baik dalam kesehariannya sehingga mampu diamati dan
ditiru oleh anak didik.
Tentu saja, pendidikan karakter merupakan upaya yang harus melibatkan semua pemangku kepentingan dalam pendidikan, baik pemerintah, pihak keluarga, sekolah, lingkungan serta masyarakat luas.
Oleh karena itu, langkah awal yang perlu dilakukan adalah membangun kemitraan dan jejaring pendidikan. Pembentukan dan pendidikan karakter tidak akan berhasil selama antara stakeholder lingkungan pendidikan tidak ada kesinambungan dan keharmonisan. Kerja sama dan komunikasi terutama antara pihak keluarga dan sekolah dilakukan dengan intensif melalui buku sekolah, surat,telepon, atau pertemuan wali murid dengan sekolah. Dari sinilah kerjasama, komunikasi serta harmoni khususnya antara sekolah dan keluarga demi pendidikan anak mulai terbangun.
Dengan demikian, pendidikan karakter anak didik penting diterapkan agar menghasilkan generasi yang tangguh, cerdas, dan berakhlak. Dengan adanya generasi berkarakter, peradaban Bangsa kita pun akan semakin maju. Tentu saja hal yang harus dilakukan pertama kali adalah membangun kesepakatan bersama mengenai pentingnya pendidikan karakter ini. Membina karakter pendidik juga tidak bisa diabaikan. Selanjutnya, tentu saja keseriusan dari semua pihak untuk membenahi sistem pendidikan kita agar semakin berkualitas harus dilakukan.
Tentu saja, pendidikan karakter merupakan upaya yang harus melibatkan semua pemangku kepentingan dalam pendidikan, baik pemerintah, pihak keluarga, sekolah, lingkungan serta masyarakat luas.
Oleh karena itu, langkah awal yang perlu dilakukan adalah membangun kemitraan dan jejaring pendidikan. Pembentukan dan pendidikan karakter tidak akan berhasil selama antara stakeholder lingkungan pendidikan tidak ada kesinambungan dan keharmonisan. Kerja sama dan komunikasi terutama antara pihak keluarga dan sekolah dilakukan dengan intensif melalui buku sekolah, surat,telepon, atau pertemuan wali murid dengan sekolah. Dari sinilah kerjasama, komunikasi serta harmoni khususnya antara sekolah dan keluarga demi pendidikan anak mulai terbangun.
Dengan demikian, pendidikan karakter anak didik penting diterapkan agar menghasilkan generasi yang tangguh, cerdas, dan berakhlak. Dengan adanya generasi berkarakter, peradaban Bangsa kita pun akan semakin maju. Tentu saja hal yang harus dilakukan pertama kali adalah membangun kesepakatan bersama mengenai pentingnya pendidikan karakter ini. Membina karakter pendidik juga tidak bisa diabaikan. Selanjutnya, tentu saja keseriusan dari semua pihak untuk membenahi sistem pendidikan kita agar semakin berkualitas harus dilakukan.
Sementara itu Bangsa China terlihat begitu memperhatikan pendidikan karakter. Hal
ini tampak sekali dalam kehidupan sehari-hari penduduknya. Siswa pun mendapat
pelajaran bagaimana menerima tamu, menjaga kebersihan, menyeberang jalan dan
bekal jika ada bencana alam seperti gempa bumi dan sebagainya.
Bagaimana
di Indonesia? Sekolah yang mengajarkan pendidikan karakter kepada siswa –
siswanya sangatlah terbatar, layaknya SMAN 10 Samarinda ini. Dibeberapa
pelajaran mereka dibekali beberapa nasihat-nasihat singkat dari beberapa
guru-gurunya. Tidak harus panjang, dan tidak perlu bertele-tele. Meskipun hanya
beberapa menit disetiap awal kegiatan belajar mengajar, beberapa menit itu
sangatlah bermanfaat. Sedikit demi sedikit itu akan menjadi bekal bagi
siswa-siswanya dalam mengarungi hidup kedepan.
Tidak
hanya akademik yang diperlukan di kehidupan masa depan, tapi pembekalan seperti
ini sangat dibutuhkan dalam proses menuju kehidupan yang lebih baik.
Karakter-karakter muda sangat diharapkan untuk mengurus negeri ini kedepan.
Karakter sang pemimpin butuh diukir di remaja saat ini.
Karakteristik Leadership
penting dalam pembekalan dikehidupan kedepan seorang remaja, serta dalam
pembangunan karakter itu tidak semudah membalik telapak tangan. Membangun
karakter memerlukan proses. Karakter
akan terbentuk berdasarkan sikap kita setiap hari, apa yang kita lakukan dan
kita katakan, bagaimana kita menangani masalah, dan bagaimana kita berhubungan
dengan orang lain.
Berikut kebiasaan yang perlu kita lakukan
secara konsisten dan penuh komitmen untuk mmbangun karakter dan integritas yang
kokoh:
1. Selalu menepati janji Janji merupakan
sesuatu yang harus kita penuhi atau kita lakukan di masa mendatang. Banyak di
antara kita yang tidak menaruh nilai tinggi terhadap janji yang sudah kita
buat. Kita sering menganggap bahwa orang lain dapat memaklumi setiap kali kita
melanggar atau tidak menepati janji. Kita sering melihat seorang pemimpin yang
tidak memperoleh kepercayaan dan rasa hormat karena sang pemimpin tidak
menepeati janji. Jadi, lebih baik kita tidak berjanji, daripada berjanji tetapi
tidak menepatinya.
2. Menunjukkan konsistensi Jika kita
konsisten atas setiap perbuatan kita, kepercayaan orang akan meningkat karena
mereka yakin apa yang kita harapkan dari mereka. Ini memudahkan mereka untuk
tumbuh dan berkembang mencapai prestasi terbaik karena mereka yakin kita tidak
akan mengecewakan mereka. Ketika mereka menghadapi keputusan yang sulit, mereka
akan bertanya pada dirinya sendiri, "Apa yang akan dilakukan oleh pemimpin
saya dalam situasi seperti ini?
3. Senantiasa memegang komitmen dan
tanggung jawab Komitmen adalah hal-hal yang disepakati bersama oleh setiap
pihak yang terlibat. Seorang pemimpin dengan integritas tinggi selalu memegang
setiap komitmen yang telah dibuatnya atau telah disepakati bersama. Memelihara
dan menjaga komitmen merupakan suatu nilai yang dijungjung tinggi dan penuh
tanggung jawab. Bagi pemimpin yang berintegritas, komitmen adalah hal utama
yang harus dipertahankan apapun akibat dan berapapun risikonya.
Beberapa trik diatas adalah bagaimana
jika kita ingin membentuk diri kita sebagai seorang pemimpin yang memiliki
karakteristik berkwalitas. Tidak sembarangn, dan tidak tergoyahkan adalah
seorang pemimpin yang tek terkalahkan.
Sementara dalam perkembangan
pembentukan karakter, kita harus tahu dahulu faktor –faktor pembentukan
karakter.
Karakter manusia dibentuk dari 4 faktor, yaitu: fisik, mental, spiritual dan
interaksi sosial. Bentuk tubuh kita adalah bagian kepribadian yang terlihat
kasat mata, sikap mental dan pemahaman tentang iman kepercayaan menunjukkan
integritas kita yang tersembunyi. Bagaimana kita berinteraksi dan
berkomunikasi menunjukkan persepsi orang lain tentang diri kita.
Seseorang dikatakan dewasa jika ke-empat dimensi ini berkembang dengan
seimbang. Apakah anda seorang anak kecil dengan tubuh orang dewasa atau
benar-benar dewasa jasmani-rohani ?
DIMENSI KEPRIBADIAN
MANUSIA
1.
Dimensi Fisik
meliputi pemeliharaan tubuh kita secara efektif. Memakan jenis makanan yang tepat, istirahat teratur,
relaksasi yang memadai dan berolahrara. Olaharaga adalah salah satu aktivitas
berdampak besar namun kebanyakan dari kita tidak melakukannya secara konsisten
karena tidak mendesak. Dan karena kita tidak melakukannya, cepat atau lambat
kita akan mendapatkan diri kita berhadapan dengan masalah dan krisis kesehatan
yang muncul sebagai akibat wajar dari kelalaian kita.
Kebanyakan dari kita berpikir kita tidak
mempunyai cukup waktu untuk berolahraga. Cara berpikir yang sangat keliru! Kita
sebenarnya mempunyai waktu untuk tidak berolahraga. Menyempatkan 30 menit
sehari untuk melatih tubuh kita sangat-sangat masuk akal. Anda bisa bangun
setengah jam lebih pagi untuk berolahraga dulu atau setengah jam setelah pulang
kerja untuk melakukan perenggangan dan melatih tubuh kita. 2% waktu yang anda
gunakan untuk aktivitas fisik ini akan berpengaruh terhadap 98% waktu anda
berikutnya. Pikiran akan terasa jernih, tidak ngantukan dan anda jauh lebih
bersemangat dalam segala sesuatunya !
Program olahraga yang baik adalah program yang dapat anda
kerjakan di rumah anda sendiri dan membangun tubuh anda pada tiga bidang: daya
tahan, kelenturan dan kekuatan.
Ø
Daya tahan datang dari kemampuan jantung anda untuk memompa
darah ke seluruh tubuh. Jantung hanya dapat dilatih melalui kelompok otot yang
besar, khususnya otot tungkai. Itulah sebabnya olahraga berjalan cepat,
berlari, bersepeda dan berenang sangat bermanfaat. Anda dianggap bugar secara
minimum jika anda dapat meningkatkan kecepatan denyut jantung anda menjadi
sedikitnya 100 denyut/menit dan mempertahankannya selama 30 menit.
Ø
Kelenturuan didapt melalui perengangan. Sebelum berolahraga,
pemanasan membantu mengendurkan dan menghangatkan otot agar siap untuk latihan
yang lebih bersemangat. Sesudahnya, pendinginan membantu menghilangkan asam
laktat sehingga anda tidak merasa sakit dan kaku.
Ø
Kekuatan diperoleh melalui latihan daya tahan otot. Hampir
semua manfaat latihan datang pada bagian yang paling akhir, saat serat otot
pecah dan serat saraf merasakan nyeri. Lalu alam mengimbangi secara berelbihan
dan dalam 48 jam, serat tersebut dibuat menjadi lebih kuat. Tidak ada
penderitaan, tidak ada keuntungan, hukum kuno ini berlaku untuk semua aspek
kehidupan kita.
2.
Dimensi
spiritual adalah inti anda, pusat anda, tujuan hidup anda, komitmen anda.Dimensi ini memanfaatkan sumber yang mengilhami dan
mengangkat semangat anda dan mengikat anda pada kebenaran tanpa batas mengenai
semua nilai kemanusiaan.
Pernah ada
orang yang bertanya kepada seorang ahli Zen dari timur, yang memiliki
ketenangan dan kedamaian besar tidak peduli tekanan apa pun yang ia hadapi,
“Bagaimana anda mempertahankan ketenangan dan kedamaian itu ?” Ia menjawab,
“Saya tidak pernah meninggalkan tempat meditasi saya.” Ia bermeditasi pagi-pagi
sekali dan sepanjang sisa hari selebihnya, ia membawa kedamaian saat-saat itu
bersamanya dalam pikiran dan hatinya.
Gagasannya
adalah jika kita meluangkan waktu untuk memanfaatkan pusat kepemimpinan dari
kehidupan kita, yang merupakan hal tertinggi dalam hidup, maka pusat itu
menaungi seperti payung di atas segalanya yang lain. Ia memperbarui kita,
menyegarkan kita, khususnya jika kita memiliki komitmen padanya.
Sebagian besar
dari perkembangan mental dan disiplin studi kita berasal dari pendidikan
formal. Tapi segera sesudah kita meninggalkan disiplin eksternal
sekolah, banyak dari kita membiarkan otak kita terhenti pertumbuhannya.
Kita tidak lagi membaca secara serius, kita tidak menjajaki subjek baru secara
mendalam di luar bidang pekerjaan kita, kita tidak berpikir analitis, kita
tidak menulis, kita tidak kritis atau tidak dengan cara tertentu menguji
kemampuan kita. Sebaliknya, kita malah menghabiskan waktu kita menonton TV.
TV adalah pengaruh sosialisasi yang paling kuat. Dan ketika kita
menonton, kita menjadi subjek dari semua nilai yang diajarkannya. Ia dapat
sangat mempengaruhi kita dengan cara yang sangat samar dan tidak kentara.
Suatu hari,
dalam tahun-tahun mendatang, anda akan bergulat dengan godaan besar, atau
gemetar di bawah penderitaan besar kehidupan anda. Akan tetapi perjuangan
sesungguhnya adalah di sini, sekarang ini. Sekarang sedang diputuskan apakah,
pada hari penderitaan atau godaan puncak, anda akan gagal secara menyedihkan
atau menang dengan gemilang. Karakter tidak dapat dibentuk selain dengan proses
yang tetap, panjang dan berkesinambungan.
Dimensi fisik,
mental dan spiritual berhubungan erat dengan visi dan manajemen pribadi,
sementara dimensi sosial berpusat pada kepemimpinan, komunikasi dan kerjasama
antar pribadi.Dimensi sosial dikembangkan dan diwujudkan dalam hubungan kita
dengan orang lain. Ketika kita berinterasi, terjadilah proses saling
mempengaruhi dan pertukaran nilai. Kita merasa cocok dengan orang lain karena
memiliki nilai-nilai yang sama dengannya. Kita merasa tidak senang dengan
seseorang karena nilai-nilai yang kita yakini berbeda atau bertentangan dengannya.
Jika rasa aman
atau kebahagiaan kita berasal dari sumber di dalam diri kita sendiri, maka kita
memiliki kekuatan untuk bersosialisasi. Jika kita merasa tidak aman secara
emosional, walaupun kita mungkin sangat maju secara intelektual, berhubungan
dengan orang lain terasa sebagai ancaman besar. Perasaan aman yang benar
berasal dari dalam. Ia datang dari paradigma yang akurat dan prinsip yang benar
dalam pikiran dan hati kita. Ia datang dari kesesuaian dari dalam ke luar, dari
menjalani kehidupan penuh integritas dimana kebiasaan kita sehari-hari
mencerminkan nilai-nilai kita yang paling dalam.
Jadi KESIMPULAN dari ini semua Pertumbuhan karakter yang seimbang akan
memaksimalkan kemampuan kita. Apapun yang anda kerjakan pada satu dimensi akan
mempengaruhi empat dimensi lainnya karena mereka berhubungan erat satu dengan
lain. Kesehatan fisik anda mempengaruhi kesehatan mental anda, kekuatan
spiritual anda akan mempengaruhi kekuatan sosial dan emosional anda. Ketika
anda meningkat pada salah satu dimensi, anda juga meningkatkan kemampuan anda
pada dimensi-dimensi lainnya.
Tema:
Menerapkan Pendidikan karakter pada siswa SMA 10.
Oleh: Jovanda Febrianesty Ganiet
Kelas: X IPA E
0 komentar:
Post a Comment