Tuesday, May 14, 2013

Essay Bahasa Indonesia "Jovanda" X IPA E


Membangun Intergritas dan Karakter Pemimpin untuk Remaja saat ini.

            Kondisi remaja saat ini dapat dikatakan cukup berbeda dengan remaja 30-40 tahun lalu. Mengapa saya katakan demikian? Remaja pada zaman ini banyak terpengaruh oleh perkembangannya dunia modern, khususnya remaja di Indonesia, budaya barat sekarang cukup besar mempengaruhi pola hidup diremaja Indonesia.
            Banyak remaja saat ini banyak mengatakan kalau orang tua zaman sekarang itu ketinggalan zaman, dikatakan seperti itu mungkin hanya karena mereka tidak mengerti intenet dlsb. Padahal dilihat dari segi morilnya. Orang tua kita sesungguhnya lebih memiliki karakter yang sangat bagus. Didikan serta perkembangan zaman dulu masih murni tanpa ada tercemar dari budaya lain. Sehingga ketika orang tua melihat budaya saat ini, banyak yang mengelus dada akibat perbedaan yang terlalu mendasar dari segi perilaku, watak serta perasaan.
            Karakter anak muda zaman sekarang banyak terpengaruh  oleh banyak hal yang kurang baik, layaknya sebuah siaran televise yang selalu menayangkan adegan-adegan antagonis, ada juga yang menayangkan sebuah adegan kurang sopan. Sehingga dewasa ini mempengaruhi pemikiran anak muda zaman sekarang. Apalagi yang menyaksikan adegan-adegan itu adalah seorang anak kecil yang massih bisa dibilang polos. Mereka mungkin beranggapan apa yang mereka lihat itu adalah sebuah perilaku yang tidak salah untuk mereka tirukan.
            Dari permasalahan ini, orang tua serta lingkungan dituntut mampu memberikan sebuah ajaran  yang dapat memberikan sebuah didikan yang mengontrol perkembangan karakter seseorang. Seperti disebuah lembaga pendidikan yang mencoba memberikan pendidikan karakterbagi siswa/I nya. Guna untuk memperbaiki karakter muda yang telah terpengaruh oleh efek luar yang berdampak negative.
            Pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam perjalanan perilaku seseorang. Pendidikan yang menekankan pada karakter lah yang mampu menjadikan seseorang mempunyai karakter yang baik. 


            Dengan demikian, pendidikan tidak hanya sekedar menghasilkan manusia-manusia yang cerdas, namun juga manusia-manusia yang berkarakter baik. Selama ini, beban pendidikan di negara kita yang tergolong cukup berat telah membentuk anak-anak pada orientasi nilai semata. Para siswa sibuk mengejar target standar kelulusan minimal yang ditetapkan, tanpa peduli dengan cara apapun mereka mendapatkan nilai itu. Padahal, menurut peneliti Daniel Goleman, kecerdasan otak atau IQ hanya menyumbang 20 persen bagi kesuksesan hidup seseorang.  

            Pendidikan karakter sangatlah penting untuk menjawab permasalahan bangsa kita sekarang ini. Pendidikan karakter mampu memajukan peradaban Bangsa kita agar bisa semakin terdepan dengan SDM yang berilmu dan berkarakter. Pendidikan karakter harus dimulai sejak dini. Tentu saja, keluarga memegang peranan yang sangat besar dalam pembentukan karakter anak. Tapi, bukankah akan lebih baik lagi jika ditopang dengan sistem pendidikan karakter di sekolah-sekolah.        

            Pembentukan karakter sesungguhnya adalah masalah kebiasaan yang terus dilakukan. Membentuk siswa yang berkarakter bukan suatu upaya mudah dan cepat. Hal tersebut memerlukan upaya yang terus menerus dilakukan. Refleksi yang mendalam perlu dilakukan untuk membuat Moral Choice yang mampu ditindaklanjuti secara nyata sehingga menjadi hal yang reflektif. Diperlukan waktu panjang untuk membuat semua itu menjadi kebiasaan dan membentuk  tabiat seseorang. Dengan demikian, pendidik harus menyuntikkan nilai-nilai moral terus menerus terhadap peserta didiknya sejak dini.

            Pendidikan sedari dini lebih baik ditekankan kepada pendidikan karakter yang didalamnya termuat nilai-nilai moral terutama pada usia TK dan sekolah Dasar.  Pendidik juga diharapkan mampu memotivasi anak didiknya agar menjadi manusia-manusia yang tangguh. Kita ambil contoh di Jepang dimana rakyatnya mempunyai karakter yang kuat. Anak-anak TK di Jepang menghabiskan waktu dengan beragam permainan yang ditujukan untuk menumbuhkan kepekaan sosial serta semangat kebersamaan.

            Begitupun dalam penyampaian materi pelajaran. Penyampaian mata pelajaran moral tentang berbohong, pendekatan yang dilakukan tidak dengan mendoktrin tentang pentingnya untuk berlaku jujur, namun dengan mengajak anak-anak berdiskusi tentang akibat-akibat berbohong. Diskusi interaktif perlu dibangun untuk melatih anak berani mengemukakan pendapat. Selain itu, diskusi interaktif ini penting untuk membantu pemahaman siswa lebih mendalam tentang hakekat pelajaran yang sedang dipelajari. 

            Dalam pelajaran IPA misalnya,  kegiatan mempelajari pohon, siswa diarahkan untuk tidak hanya memahami pohon secara ilmiah, tetapi mereka diajak pula untuk menempatkan pohon sebagai bagian dari kehidupan sehari hari. Dengan konsep ini, siswa akan peduli dengan kondisi pohon di sekitarnya. Sebagai dampaknya, tidak ada penebangan liar. Ketika mengajarkan dinamika air, guru tidak saja mengajarkan konsep bahwa air mengalir dari tempat yang tinggi ke rendah, atau air mempunyai kekuatan yang bisa menghasilkan energi, tetapi empati siswa untuk menjaga kebersihan sumber-sumber air dan ekosistemnya adalah bentuk pembelajaran yang melengkapi inti pembelajaran sains. Begitupun dengan pelajaran-pelajaran lainnya.  

            Keteladanan pendidik menjadi kunci keberhasilan pendidikan karakter. Bagaimanapun, sang anak tentu saja akan memperhatikan apa yang dicontohkan oleh para pendidiknya. Oleh karena itu, para pendidik harus memberikan teladan yang baik dalam kesehariannya sehingga mampu diamati dan ditiru oleh anak didik.     

            Tentu saja, pendidikan karakter merupakan upaya yang harus melibatkan semua pemangku kepentingan dalam pendidikan, baik pemerintah, pihak keluarga, sekolah, lingkungan  serta masyarakat luas. 

            Oleh karena itu, langkah awal yang perlu dilakukan adalah membangun kemitraan dan jejaring pendidikan. Pembentukan dan pendidikan karakter tidak akan berhasil selama antara stakeholder lingkungan pendidikan tidak ada kesinambungan dan keharmonisan. Kerja sama dan komunikasi terutama antara pihak keluarga dan sekolah dilakukan dengan intensif melalui buku sekolah, surat,telepon, atau pertemuan wali murid dengan sekolah.  Dari sinilah kerjasama, komunikasi serta harmoni khususnya antara sekolah dan keluarga demi pendidikan anak mulai terbangun.

            Dengan demikian, pendidikan karakter anak didik penting diterapkan agar menghasilkan generasi yang tangguh, cerdas, dan berakhlak. Dengan adanya generasi berkarakter, peradaban Bangsa kita pun akan semakin maju. Tentu saja hal yang harus dilakukan pertama kali adalah membangun kesepakatan bersama mengenai pentingnya pendidikan karakter ini. Membina karakter pendidik juga tidak bisa diabaikan. Selanjutnya, tentu saja keseriusan dari semua pihak untuk membenahi sistem pendidikan kita agar semakin berkualitas harus dilakukan.
            Sementara itu Bangsa China terlihat begitu memperhatikan pendidikan karakter. Hal ini tampak sekali dalam kehidupan sehari-hari penduduknya. Siswa pun mendapat pelajaran bagaimana menerima tamu, menjaga kebersihan, menyeberang jalan dan bekal jika ada bencana alam seperti gempa bumi dan sebagainya.
            Bagaimana di Indonesia? Sekolah yang mengajarkan pendidikan karakter kepada siswa – siswanya sangatlah terbatar, layaknya SMAN 10 Samarinda ini. Dibeberapa pelajaran mereka dibekali beberapa nasihat-nasihat singkat dari beberapa guru-gurunya. Tidak harus panjang, dan tidak perlu bertele-tele. Meskipun hanya beberapa menit disetiap awal kegiatan belajar mengajar, beberapa menit itu sangatlah bermanfaat. Sedikit demi sedikit itu akan menjadi bekal bagi siswa-siswanya dalam mengarungi hidup kedepan.
            Tidak hanya akademik yang diperlukan di kehidupan masa depan, tapi pembekalan seperti ini sangat dibutuhkan dalam proses menuju kehidupan yang lebih baik. Karakter-karakter muda sangat diharapkan untuk mengurus negeri ini kedepan. Karakter sang pemimpin butuh diukir di remaja saat ini.
         Karakteristik Leadership penting dalam pembekalan dikehidupan kedepan seorang remaja, serta dalam pembangunan karakter itu tidak semudah membalik telapak tangan. Membangun karakter memerlukan proses.  Karakter akan terbentuk berdasarkan sikap kita setiap hari, apa yang kita lakukan dan kita katakan, bagaimana kita menangani masalah, dan bagaimana kita berhubungan dengan orang lain.

Berikut kebiasaan yang perlu kita lakukan secara konsisten dan penuh komitmen untuk mmbangun karakter dan integritas yang kokoh:

1.      Selalu menepati janji Janji merupakan sesuatu yang harus kita penuhi atau kita lakukan di masa mendatang. Banyak di antara kita yang tidak menaruh nilai tinggi terhadap janji yang sudah kita buat. Kita sering menganggap bahwa orang lain dapat memaklumi setiap kali kita melanggar atau tidak menepati janji. Kita sering melihat seorang pemimpin yang tidak memperoleh kepercayaan dan rasa hormat karena sang pemimpin tidak menepeati janji. Jadi, lebih baik kita tidak berjanji, daripada berjanji tetapi tidak menepatinya.
2.      Menunjukkan konsistensi Jika kita konsisten atas setiap perbuatan kita, kepercayaan orang akan meningkat karena mereka yakin apa yang kita harapkan dari mereka. Ini memudahkan mereka untuk tumbuh dan berkembang mencapai prestasi terbaik karena mereka yakin kita tidak akan mengecewakan mereka. Ketika mereka menghadapi keputusan yang sulit, mereka akan bertanya pada dirinya sendiri, "Apa yang akan dilakukan oleh pemimpin saya dalam situasi seperti ini?
3.      Senantiasa memegang komitmen dan tanggung jawab Komitmen adalah hal-hal yang disepakati bersama oleh setiap pihak yang terlibat. Seorang pemimpin dengan integritas tinggi selalu memegang setiap komitmen yang telah dibuatnya atau telah disepakati bersama. Memelihara dan menjaga komitmen merupakan suatu nilai yang dijungjung tinggi dan penuh tanggung jawab. Bagi pemimpin yang berintegritas, komitmen adalah hal utama yang harus dipertahankan apapun akibat dan berapapun risikonya.
Beberapa trik diatas adalah bagaimana jika kita ingin membentuk diri kita sebagai seorang pemimpin yang memiliki karakteristik berkwalitas. Tidak sembarangn, dan tidak tergoyahkan adalah seorang pemimpin yang tek terkalahkan.
            Sementara dalam perkembangan pembentukan karakter, kita harus tahu dahulu faktor –faktor pembentukan karakter. Karakter manusia dibentuk dari 4 faktor, yaitu: fisik, mental, spiritual dan interaksi sosial. Bentuk tubuh kita adalah bagian kepribadian yang terlihat kasat mata, sikap mental dan pemahaman tentang iman kepercayaan menunjukkan integritas kita yang tersembunyi. Bagaimana kita berinteraksi dan berkomunikasi  menunjukkan persepsi orang lain tentang diri kita. Seseorang dikatakan dewasa jika ke-empat dimensi ini berkembang dengan seimbang. Apakah anda seorang anak kecil dengan tubuh orang dewasa atau benar-benar dewasa jasmani-rohani ?
DIMENSI KEPRIBADIAN MANUSIA
1.      Dimensi Fisik meliputi pemeliharaan tubuh kita secara efektif. Memakan jenis makanan yang tepat, istirahat teratur, relaksasi yang memadai dan berolahrara. Olaharaga adalah salah satu aktivitas berdampak besar namun kebanyakan dari kita tidak melakukannya secara konsisten karena tidak mendesak. Dan karena kita tidak melakukannya, cepat atau lambat kita akan mendapatkan diri kita berhadapan dengan masalah dan krisis kesehatan yang muncul sebagai akibat wajar dari kelalaian kita.
Kebanyakan dari kita berpikir kita tidak mempunyai cukup waktu untuk berolahraga. Cara berpikir yang sangat keliru! Kita sebenarnya mempunyai waktu untuk tidak berolahraga. Menyempatkan 30 menit sehari untuk melatih tubuh kita sangat-sangat masuk akal. Anda bisa bangun setengah jam lebih pagi untuk berolahraga dulu atau setengah jam setelah pulang kerja untuk melakukan perenggangan dan melatih tubuh kita. 2% waktu yang anda gunakan untuk aktivitas fisik ini akan berpengaruh terhadap 98% waktu anda berikutnya. Pikiran akan terasa jernih, tidak ngantukan dan anda jauh lebih bersemangat dalam segala sesuatunya !
Program olahraga yang baik adalah program yang dapat anda kerjakan di rumah anda sendiri dan membangun tubuh anda pada tiga bidang: daya tahan, kelenturan dan kekuatan.
Ø  Daya tahan datang dari kemampuan jantung anda untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Jantung hanya dapat dilatih melalui kelompok otot yang besar, khususnya otot tungkai. Itulah sebabnya olahraga berjalan cepat, berlari, bersepeda dan berenang sangat bermanfaat. Anda dianggap bugar secara minimum jika anda dapat meningkatkan kecepatan denyut jantung anda menjadi sedikitnya 100 denyut/menit dan mempertahankannya selama 30 menit.
Ø  Kelenturuan didapt melalui perengangan. Sebelum berolahraga, pemanasan membantu mengendurkan dan menghangatkan otot agar siap untuk latihan yang lebih bersemangat. Sesudahnya, pendinginan membantu menghilangkan asam laktat sehingga anda tidak merasa sakit dan kaku.
Ø  Kekuatan diperoleh melalui latihan daya tahan otot. Hampir semua manfaat latihan datang pada bagian yang paling akhir, saat serat otot pecah dan serat saraf merasakan nyeri. Lalu alam mengimbangi secara berelbihan dan dalam 48 jam, serat tersebut dibuat menjadi lebih kuat. Tidak ada penderitaan, tidak ada keuntungan, hukum kuno ini berlaku untuk semua aspek kehidupan kita.
2.      Dimensi spiritual adalah inti anda, pusat anda, tujuan hidup anda, komitmen anda.Dimensi ini memanfaatkan sumber yang mengilhami dan mengangkat semangat anda dan mengikat anda pada kebenaran tanpa batas mengenai semua nilai kemanusiaan.
            Pernah ada orang yang bertanya kepada seorang ahli Zen dari timur, yang memiliki ketenangan dan kedamaian besar tidak peduli tekanan apa pun yang ia hadapi, “Bagaimana anda mempertahankan ketenangan dan kedamaian itu ?” Ia menjawab, “Saya tidak pernah meninggalkan tempat meditasi saya.” Ia bermeditasi pagi-pagi sekali dan sepanjang sisa hari selebihnya, ia membawa kedamaian saat-saat itu bersamanya dalam pikiran dan hatinya.
            Gagasannya adalah jika kita meluangkan waktu untuk memanfaatkan pusat kepemimpinan dari kehidupan kita, yang merupakan hal tertinggi dalam hidup, maka pusat itu menaungi seperti payung di atas segalanya yang lain. Ia memperbarui kita, menyegarkan kita, khususnya jika kita memiliki komitmen padanya.
            Sebagian besar dari perkembangan mental dan disiplin studi kita berasal dari pendidikan formal. Tapi segera sesudah kita meninggalkan disiplin eksternal sekolah, banyak dari kita membiarkan otak kita terhenti pertumbuhannya. Kita tidak lagi membaca secara serius, kita tidak menjajaki subjek baru secara mendalam di luar bidang pekerjaan kita, kita tidak berpikir analitis, kita tidak menulis, kita tidak kritis atau tidak dengan cara tertentu menguji kemampuan kita. Sebaliknya, kita malah menghabiskan waktu kita menonton TV.
TV adalah pengaruh sosialisasi yang paling kuat. Dan ketika kita menonton, kita menjadi subjek dari semua nilai yang diajarkannya. Ia dapat sangat mempengaruhi kita dengan cara yang sangat samar dan tidak kentara.
            Suatu hari, dalam tahun-tahun mendatang, anda akan bergulat dengan godaan besar, atau gemetar di bawah penderitaan besar kehidupan anda. Akan tetapi perjuangan sesungguhnya adalah di sini, sekarang ini. Sekarang sedang diputuskan apakah, pada hari penderitaan atau godaan puncak, anda akan gagal secara menyedihkan atau menang dengan gemilang. Karakter tidak dapat dibentuk selain dengan proses yang tetap, panjang dan berkesinambungan.
            Dimensi fisik, mental dan spiritual berhubungan erat dengan visi dan manajemen pribadi, sementara dimensi sosial berpusat pada kepemimpinan, komunikasi dan kerjasama antar pribadi.Dimensi sosial dikembangkan dan diwujudkan dalam hubungan kita dengan orang lain. Ketika kita berinterasi, terjadilah proses saling mempengaruhi dan pertukaran nilai. Kita merasa cocok dengan orang lain karena memiliki nilai-nilai yang sama dengannya. Kita merasa tidak senang dengan seseorang karena nilai-nilai yang kita yakini berbeda atau bertentangan dengannya.
            Jika rasa aman atau kebahagiaan kita berasal dari sumber di dalam diri kita sendiri, maka kita memiliki kekuatan untuk bersosialisasi. Jika kita merasa tidak aman secara emosional, walaupun kita mungkin sangat maju secara intelektual, berhubungan dengan orang lain terasa sebagai ancaman besar. Perasaan aman yang benar berasal dari dalam. Ia datang dari paradigma yang akurat dan prinsip yang benar dalam pikiran dan hati kita. Ia datang dari kesesuaian dari dalam ke luar, dari menjalani kehidupan penuh integritas dimana kebiasaan kita sehari-hari mencerminkan nilai-nilai kita yang paling dalam.
Jadi KESIMPULAN dari ini semua Pertumbuhan karakter yang seimbang akan memaksimalkan kemampuan kita. Apapun yang anda kerjakan pada satu dimensi akan mempengaruhi empat dimensi lainnya karena mereka berhubungan erat satu dengan lain. Kesehatan fisik anda mempengaruhi kesehatan mental anda, kekuatan spiritual anda akan mempengaruhi kekuatan sosial dan emosional anda. Ketika anda meningkat pada salah satu dimensi, anda juga meningkatkan kemampuan anda pada dimensi-dimensi lainnya.
Tema: Menerapkan Pendidikan karakter pada siswa SMA 10.
Oleh: Jovanda Febrianesty Ganiet
Kelas: X IPA E




0 komentar: